![]() |
Ilustrasi |
Pernah lihat pesawat?? Pesawat
terbang merupakan jenis alat tranportasi yang mulai popular saat ini, Disamping tanpa
macet (emangnya jakarta) hahaha , Btw kalian ngerti gak , kenapa pesawat bisa
terbang di angkasa???
Untuk lebih jelasnya saya akan share sedikit tentang
konsep dasar dari pesawat terbang! Yang pasti gak perlu ribet dan mudah di
pahami..
Kalo
lihat pesawat yang terbang di angkasa dan kita analisis gaya yang bekerja,
secara pokok terdapat 4 macam gaya, sebagai gambaran lihat di bawah ini:
Gaya yang terjadi pada pesawat |
- Gaya Berat (Weight) merupakan gaya yang searah dengan gaya gravitasi bumi atau beban dari pesawat itu sendiri beserta si penumpangnya.
- Gaya angkat (lift force) yang dihasilkan oleh sayap (inget: sayap bukan pantat) .
- Gaya tahan (Drag force) gaya hambat pesawat, hambatan ini dapat berasal dari gesekan permukaan dari body pesawat.
- Thrust (gaya tarik/gaya dorong) menghasilkan gaya dorong agar pesawat bisa melakukan perjalanan jauh sesuai tujuan dapat berupa mesin jet ataupun baling- baling untuk jenis pesawat capung,turboprop dll #cari di mbah google!
Sebelum kita membahas terlalu jauh, kita harus
memahami bahwasannya pesawat terbang atau gaya angkat pesawat agar berada di angkasa
meenggunakan konsep persamaan Bernoully (Dasar) . .
Sisi kiri adalah untuk notasi 1 dan kanan adalah
untuk notasi 2, dengan penjelasan P1 ≠ P2
atau V1 ≠ V2
Secara garis Besar Bernoully dapat saya simpulkan, ” Bahwasannya fluida yang mengalir dengan kecepan lebih besar justru tekanan akan semakin kecil ”.
Untuk
penjelasannya kita langsung aja ke TKP, Pertama kita belah dulu atau potong
sayap pesawat (anggap saja miliknya boeing) tegak lurus terhadap sumbu sayap (analisa). Kenapa sayap??? karena
pada bagian ini yang menghasilkan gaya angkat.
![]() |
Ilustrasi aliran udara |
Jadi apa Hubungannya??suami-istri kah... Ok, kita kembali lagi pada kesimpulan hukum Bernoully bahwa semakin cepat fluida mengalir akan semakin rendah tekanannya!!!! dari contoh potongan aerofoil pesawat (potongan sayap) di atas (gambar ilustrasi aliran udara) bahwa V1>V2 (V= kecepatan aliran fluida).
Untuk lebih jelas lagi
kenapa V1>V2 maka konsep penalarannya agar lebih mudah maka saya akan
gunakan persamaan Kontinuitas dimana Q=V×A , ( V=kecepatan, A=luas
penampang,Q=debit). lihat percobaan sederhana berikut :
Percoban di dalam silinder |
Gambar diatas adalah gambar silinder kemudian didalamnya
ada aerofoil sayap pesawat, analogi sederhananya apabila kita mengalirkan fluida
dari Q1 dimana (Q1=Q2)
kemudian melewati bidang A1 dan A2 , maka V1 ≠
V2.
*Untuk bukti dalam bentuk perhitungan*
Contoh: Misal Q1=Q2=
50 m3/s, kemudian A1=5 m2 dan A2=10
m2, V2= 5 m/s . .maka V1 ???
Jawab : Q=V×A dan Q1=Q2
Maka (V1×A1)=( V2×A2)
(V1×5)= (50)
V1 = 10 m/s jadi ( V1>V2 ), kita kembali lagi ke Bernoully bahwa semakin cepat fluida mengalir maka tekanannya akan turun (semakin kecil)! Kemudian kita kaitkan dengan sayap pesawat maka kecepatan aliran udara di atas sayap lebih besar daripada di bawah sayap pesawat dan pesawat bisa terangkat menuju angkasa. Sedikit catatan bahwa tekanan bergerak dari Tekanan tinggi ke Tekanan lebih rendah . .TERBUKTI
Walaupun Pada kecepatan tertentu hukum Bernoully tidak berlaku di pesawat terbang, karena pada v=0 dan sudut serang sayap terhadap aliran udara yang tidak sesuai akan terjadi stall. Gaya angkat pesawat sangat di pengarui oleh angle dan speed.
Note: Rumus yang saya gunakan bukanlah seperti apa yang sering digunakan, akan tetapi hanya menggunakan pendekatan rumus yang paling sederhana agar pemahaman bisa dilakukan dengan lebih mudah bagi pemula seperti penulis.
Semoga bermanfaat dan CMIIW.
No comments:
Post a Comment